Rabu, 28 Maret 2012

Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung

Alamat / Lokasi / Tempat Makam : 
Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung
Kampung Abulung / Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat,
Kabupaten Banjar (Martapura), Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia 70618.
(47 kilometer dari Kota Banjarmasin)


Beliau adalah salah seorang waliyullah, diantara tiga orang wali yang terkenal dan sangat berjasa dalam pengembangan agama islam di Kalimantan Selatan, Khususnya pada abad ke 18, tiga wali besar tersebut adalah Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Syeikh Abdul Hamid Abulung dan Syeikh Muhammad Nafis Al-Banjari, Syeikh Abdul Hamid Abulung terkenal dengan sebutan Datu Abulung.

Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung hidup pada masa pemerintahan Sultan Tamhidullah yang bekuasa dikerajaan islam Banjar Kalimantan Selatan pada tahun 1778 – 1808 M. Syeikh Abdul Hamid Abulung memang wali kontroversial, paham-paham keagamaannya, khususnya dalam bidang tasawuf, mirip-mirip dengan paham Syeikh Husin bin Mansur Al-Hallaj atau lebih dikenal waliyullah Al-Hallaj

Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung memiliki paham tasawuf wahdah al-wujud, yang barang kali dipengaruhi oleh aliran ittihadnya Syeikh Abu Yazid Al-Bustami Taifur bin ‘Isa (W. 873 H) dan paham hululnya Syeikh Husin bin Mansur Al-Hallaj atau waliyullah Al-Hallaj (W. 923 H) yang masuk keindonesia melalui Hamzah Fanshuri, Syamsuddin Assumatrani,

Walau demikian, Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung diakui telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam hal pengembangan agama islam di Kalimantan Sealatan. Pengikutnya cukup banyak yang mengikuti jejaknya, yakni memperjuangkan agama islam. 

Hanya saja karena pahamnya ini disampaikan kepada masyarakat  awam yang belum memiliki dasar ketauhidan yang mapan, maka oleh penguasa kerajaan Banjar, Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung dijatuhi hukuman mati. Pihak kerajaan menganggap, ajaran sang Syeikh berbahaya jika disebarkan kepada masyarakat awam yang belum memiliki iman yang kuat. Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung akhirnya divonis mati dengan cara … wallahu’alam.

Karamat Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung
Saat hukuman mati dilaksanakan, beliau dimasukan kedalam kerangkeng besi, lalu kerangkeng itu ditenggelamkan kedalam sungai, akan tetapi pada saat itulah muncul karamah beliau, meski ditenggelamkan kedasar sungai, namun ketika tiba waktu sholat, secara ajaib kerangkeng itu naik keatas sungai dan terlihatlah Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung sedang melaksanakan sholat. Setelah sholatnya selesai, kerangkeng itupun tenggelam lagi, hal itu terjadi berulang-ulang…

Hingga populer dalam cerita rakyat Banjar…
Berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, Orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (QS. Al A’laa [87] : 9-11)
Jika riwayat hidup kaum arifin dibacakan kepada orang yang beriman, maka imannya kepada Allah akan semakin kokoh. Sebab kehidupan mereka merupakan cerminan dari kitabullah yang di dalamnya terkandung ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang kemudian… Habib ‘Ali Al Habsyi …